· Second trial
Saya pun masih mempunyai impian untuk bisa ke luar negeri hingga
kuliah (tetep lah). Beberapa lowongan coba saya masukin and no result. Hiks.
Hingga saya berpikir untuk mencoba beasiswa local aja dulu, itung-itung buat
stepping stone. Jiahh,,g lolos juga. Astra 1st udah lolos hingga
tahap wawancara, eh kaga keterima. Agak down juga pada saat itu. Dan
iseng-iseng setelah membaca pengumuman tadi, saya buka portal akademik kampus.
Di sana ada penawaran beasiswa dari Kyushu
University untuk ke Filipin-semacam short
course (baca Asean in Today’s
World-AsTW). Hem, boleh juga nih. Mana semua persyaratan udah punya-kayaknya
(nah ini saran saya untuk selalu siap-siap jauh hari jika ingin apply beasiswa.
Siapin aja syarat2 yang umum kaya TOEFL, incaran dosen yang bisa dimintai
rekomendasi, dll). Antara bimbang dan tidak, bismillah, saya cobalah penawaran
tadi. Dan saya pun memasukkannya udah mepet2 deadline. Wuihh, udah deg2 an sampe
ubun-ubun dah takut enggak diterima sama universitas (Kalo di UGM sebagian
besar beasiswa harus dikumpulkan di rektorat bagian Kantor Urusan Internasional
dulu). Nah di tengah2 menunggu pengumuman tadi, ada penawaran untuk kuliah di
Eropa. Wuidih Eropa. Tapi, galau di sini. Teringat lagi akan kegagalan NTU,dan
lainnya. Akhirnya niat pun saya urungkan. Saya pun berkata pada diri saya, “
Jika saya lolos AsTW saya akan mencoba untuk mendaftar Erasmus Mundus”. (Walaupun
kenyataannya saya juga mulai mengumpulkan syarat-syarat yang diminta oleh pihak
Erasmus Mundus,hehhe – maklum namanya juga impian yang ingin didapat).Karena
niat yang amat besar dan mulai sadar bahwa waktu saya tidak banyak lagi
(mengingat bahwa saya sudah masuk tahun ke-3, jadi Cuma ada kesempatan setaun
untuk mendaftar beasiswa-beasiswa), maka saya mulai putuskan untuk menulis
impian besar saya di time table kamar kos saya. Saat itu, saya tuliskan,”EXCHANGE’’
di tempat yang paling atas dan saya bikin besar tulisannya. Dengan begitu, saya
akan selalu teringat kapan pun dan juga sebagai pengingat sejauh mana jalan
saya menuju ke sana.
Sebulan pun berlalu, deadline Erasmus tinggal 20-an hari, tetapi saya
belum berani untuk mendaftar hanya melengkapi syarat-syarat saja (Masuk ke
sistem pendaftaran pun belum =.=). Hingga pada saatnya, di tengah-tengah
mengerjakan tugas kuliah di kosan, saya iseng-iseng membuka email saya. Dan di
sana nampak ada 2 email dari Asean in
Today’s World. Nah lo, ternyata udah pengumuman. Dag..dig.dug dah. Saya pun
membuka email yang pertama dan ternyata… ……..Saya LOLOS untuk mengikuti program AsTW di Filipina. Di situ juga
disebutkan bahwa siswa yang lolos untuk mendapat beasiswa akan mendapat email
lebih lanjut dalam beberapa menit. Saya pun berpikir,” Jangan-jangan saya lolos
beasiswa juga”. (Hal ini dikarenakan ada 2 email dari pihak AsTW). Saya pun
membuka email yang satunya dan ternyata email ucapan selamat karena lolos
sebagai penerima “Young ASEAN
Scholarship”. Waaaaaa..langsung saya teriak di kamar kos saya. Wuii,
senangnya bukan main. Akhirnya, setelah penantian selama bertahun-tahun saya
bisa pergi ke luar negeri dan merasakan kuliah di luar Indonesia. Alhamdulilah
ya. Langsung lah saya beritahukan kabar ini pada keluarga saya. Dan tentu saja,
mereka juga turut senang ,hehe. PS:
Thanks to Mbak Fisa (AsTW alumni
previous year) who gave me a lot of comments and advices about this great
program. She successfully made me joined in this program. Thanks mbak J
· Third Trial
Menanggapi lolosnya saya di program AsTW, saya pun akhirnya berani
untuk mendaftar Erasmus Mundus-Lotus II.
Dan pada saat mendaftar ini juga keburu-buru (karena baru ada keberanian
setelah lolos AsTW). Deadline sudah hampir habis. Sehingga, saya pun membuat
motivation letter juga sedapatnya. Dan,, Ternyata…….alhamdulilah seminggu
sebelum deadline habis, ternyata pihak Lotus mengundur deadline sebulan lagi. Ternyata
Allah itu memang baik ya ,hehe. Jadilah, saya rubah dan perbaiki motivation
letter (Thanks to Cisya Cinantya who agreed to check my motivation letter and gave a
lot of advices to me,hehe). Dan akhirnya akhir Januari 2012 saya resmi
melakukan pendaftaran dan mengupload semua dokumen, Huft.
Akhirnya tibalah hari pengumuman, akhir Maret kalau tidak salah. Saya
pada saat itu sedang mempersiapkan materi untuk makrab di salah satu organisasi
kampus. Tiba-tiba teman saya @Bertha menelepon saya dan bilang kalau pengumuman
Lotus sudah diputuskan. Dia juga memberitahu kalau dia keterima di Groningen,
Belanda. Wuihh, busett dahh. Ngecek lah saya. Tapi, ketika mau membuka email
lewat hape, pulsa saya habis. Langsung lah saya ke warnet terdekat untuk
melihat hasil pengumuman. Dan dalam kepala ini sudah campur aduk. Tangan sudah
dingin dan kaku. Pikiran pun linglung. Saya pun tiba di warnet. Saya duduk di
bilik yang agak pojok. Lalu, saya buka email saya sambil mencoba mengontrol
tangan saya (karena tangan saya bergemetar pada saat itu) untuk mengarahkan mouse
dan klik tombol masuk. Terbukalah email saya. Busettt,,beneran ada noh email
dari Lotus. Langsung saya klik dan terbuka lah email tadi dan berisi :
“Dear Sahasika Prabaswara,
Thank you very much for your application for a
scholarship within the Erasmus Mundus Action 2 (EMA2) Lotus project. You were
one of the 503 applicants. As the coordinating institution, Ghent University is
delighted with the interest so many students, researchers and staff members
have shown by taking part in this exceptional mobility opportunity for Asia
Regional.
The consortium defined specific criteria for the
assessment of the applications, in order to assure an objective selection
procedure based on academic merit, language requirements, motivation and
compatibility between requested and offered programs, and to guarantee equal
opportunities for all applicants. The decision to grant a scholarship is based
on the evaluation and ranking by the host universities concerned.
It is with
great pleasure that we can inform you that you have been granted a scholarship
for a(n) exchange BA - 6 months mobility period at University of
Ljubljana.”
Diamlah saya. Saya pun membaca lagi email tadi hingga saya pun sadar
bahwa saya lolos beasiswa Erasmus Mundus. Yippieee,,,alhamdulilahhhhh. Bukan
main dah perasaan saya pada saat itu. Senang,,gembiraa hingga pingin nangis dah
pokoknya. Hati serasa terbang ke angkasa dan kaya habis nge-drugs gitu,. Serasa
nge-fly. Saya pun langsung menelpon orang tua saya, dan memberitahukan bahwa
saya dapat beasiswa ke Eropa. Orang tua saya juga nampaknya senang sekali
bahkan beberapa jam kemudian saya ditelpon balik oleh mereka hanya untuk
mengatakan bahwa mereka sudah membuka ATLAS untuk mengetahui dimana letak
Negara Slovenia. Dan mereka mengatakan, “Ternyata jauh banget loo. Hampir di
balik Indonesia deh kalo dari globe”. hahaah. Dan menurut saya, itulah the happiest moment in my life. Thanks God
for giving me another chance to see the world that You already created for us.
Thanks for everyone for ur supports so far :D
Dan itulah sedikit cerita mengenai bagaimana perjuangan saya dalam
mewujudkan mimpi saya. Dari beberapa kali ditolak hingga diremehkan beberapa
orang lain karena mempunyai impian seperti itu. Bahkan saya juga sempat membuat
nazar karena saking depresinya saya pada saat itu. Akan tetapi, God always knows what the best is for us. He
gives us what we need instead of what we want in a perfectly time. Just believe
it that someday we would make it happened. No matter how the way is.
I have a big dream to go abroad and it seemed so
impossible for me. But, here I am. I had a chance to go to the Philippines to
join in a program called ASEAN in Today’s World where I could meet a lot of
great inspiring youths from all over the world. Now, I have another chance to
visit a continent called “Blue Continent”-Europe. And I’m Ready to start my
extraordinary journey as a student exchange in Slovenia, a small country in
Eastern Europe. All I can say is “Coz Life is about a Dream” :).